Saturday, December 29, 2007

life is choice




Orang tua... qt ga tau berapa byk jasa beliau pd qt semua, ga bs dihitung... tulisan ini saya buat karena saat menulis ini perasaan saya sedang bingung, entah bingung karena apa. Orang tua saya bilang ”ridho Allah adl ridhonya orang tua”, saya jelas tau kata2 itu dari dulu. Tapi..entahlah hal apa yg membuat pikiran saya saat ini kacau. Mungkin kalian semua blm mengerti maksud saya apa, karena saya pun juga ga tau harus nulis gmn. Dulu, teman dekat saya menangis gara2 dipaksa ortunya msk KU, dy disuruh ikut tes apapun asal berhub. dg KU. Saya tau sebenarnya dy sgt mampu utk masuk jur. Itu karena di kelas peringkatnya pun tak mengecewakan. Awalnya dia coba tanpa tes, tapi gagal. Akhirnya berbagai macam tes dy ikuti utk masuk KU. Sudah 2 univ. gagal ia tembus, tp dy pantang menyerah. Sebenarnya dy sudah diterima di salah satu PTS, tapi karena biayanya yg tdk sedikit, akhirnya dy lepas. Kemudian SPMB pun dy lakoni. Dan semoga saja hasilnya menggembirakan, karena sampai saat ini hasilnya blm keluar. Ternyata dibalik sikap pantang menyerahnya, dy menangis. Dy tertekan. Tentu bukan hanya uang yg dy korbankan untuk masuk KU, tp juga pikiran dan tenaga, karena mmg jur.ini persaingannya sgt ketat. Saya tau itu, karena saya juga sedang mencari kuliah yg diinginkan spt dy. Suatu malam ibunya menelpon, mungkin membicarakan masalah kuliah. Terlihat dari isi pembicaraannya yg mengarah ke hal tsb. Tb2 saja teman saya menangis. Dy sudah lelah dg semua ini. Ngurus kuliah bukanlah perkara kecil, qt harus fotocopy ijazah, legalisir ke sekolah, afdruk pas foto, blm lagi harus belajar mati2an agar tembus univ. yg diinginkan. Dan bisa dibayangkan kalau saja semakin banyak tes, semakin banyak pula urursan yg harus qt selesaikan bukan? Masalah fotocopy, legalisir, dll jadi harus berulang kali qt lakukan jg kan? Saya tau itu, karena saya juga merasakannya. Tapi berulang kali saya dan teman saya menggumam dalam hati ”Allah selalu melihat usaha hambaNya”. Itulah yg membuat qt semangat dan bangkit lagi dari keputusasaan. Lain halnya dg permasalahan saya. Tapi bisa dibilang sedikit mirip. Saat ini saya sedang menunggu hasil SPMB. Tapi sebenarnya saya sudah diterima di sebuah PTN di kota saya. Jurusannya pun seperti yg saya inginkan. Kendalanya yaitu jarak kampus dg rumah saya sgt jauh, selain itu juga saya kurang sreg kuliah di kota saya ini. Tapi ortu saya ingin saya disitu. Bahkan sudah registrasi. Itulah yg membuat saya bingung. Saya masih ingin menunggu hasil SPMB. Karena perjuangan saya untuk mengikuti SPMB bisa dibilang bukanlah isapan jempol. Saya ga tega, seandainya SPMB diterima tapi ga diambil, karena harapan saya mmg disitu. Selain itu, saya juga ga rela dg apa yg selama ini sudah saya lakukan untuk menghadapi SPMB sia2 begitu saja. Itu kalau ketrima lho! Kalau mmg Allah blm mengijinkan, saya harus berlapang dada dg PTN di kota saya tadi. Saya tau itu, tapi setidaknya saya hanya ingin melihat hasil SPMB saja. Ibu saya sempat bilang, ”Ambillah keputusan yg pertama dan yg sudah ada di depan mata, jangan dilepas begitu saja dan jangan mencari sesuatu yg belum pasti.” Saya benar2 bingung kalau ibu sudah berkata spt itu. Apalagi kalau menyinggung ridho Allah adl ridhonya orang tua. Ingin menangis rasanya. Di satu sisi saya ingin membahagiakan orang tua, saya ingin melihat mereka puas dg apa yg saya lakoni, tapi di lain pihak saya ingin mewujudkan cita2 saya... Mungkin bukan hanya saya yg mengalami hal spt ini, banyak dari org2 juga pernah merasakannya. Antara cita2 dan ridho orang tua... saya takut pilihan saya salah, tapi saya juga takut kalau saya tak bs menjalani apa yg sudah dipilihkan orang tua, apalagi kalau sampai setengah hati menjalaninya. Tapi ada kata2 bijak seperti ini ” Tak usah khawatirkan akan terjadi sesuatu, sebab ini akan membuat orang yang hidup mati sebelum kematian itu sendiri...” dan juga ”Saat kamu menjalani hidup di bumi ini… senantiasalah percaya kepada impianmu, tetaplah menatap masa depanmu…segala hal yang mungkin bisa kamu capai. Jangan biarkan kesalahan atau kemalangan lama membuatmu putus asa”. Ini berarti bahwa saya tidak boleh takut atau khawatir dalam mengambil keputusan, apapun itu... saya yakin Allah pasti tau yg terbaik untuk hamba Nya. Orang tua bagi saya adl segalanya, tanpa mereka saya ga akan bisa spt sekarang dan tanpa mereka pula saya ga akan menikmati yg namanya kebahagiaan. Sekarang saya hanya bisa berdoa dan berharap semoga pilihan yg nanti akan saya ambil adl yg terbaik, apapun itu, entah pilihan saya atau pilihan orang tua. Karena ”life is choice”. Hidup adalah pilihan.

No comments: